REVIEW FILM: Journey to the West (2014)

by - Oktober 03, 2016




Jika kamu pernah nonton kera sakti di tipi, kamu pasti udah tahu ceritanya kayak apa. Eittss tunggu dulu... yang ini beda, walau tak beda-beda dikit. Intinya sih, ini ada beberapa siluman dan juga beberapa pemburu siluman. Nah, disini ada seorang pemburu siluman dengan metode kocak dan aneh dengan menggunakan buku cerita bertemu dengan wanita pemburu siluman profesional. Kejadiannya, disini ada siluman babi yang susah ditangkap oleh para pemburu siluman, makannya si pemburu siluman dengan buku cerita tersebut harus bertemu dengan Siluman paling hebat yang dikurung di bawah batu untuk belajar mengetahui menangkap sang siluman babi.

Bagi kamu yang udah biasa menonton film-filmnya Stephen Chow, pasti sudah tahu betapa brilliant dia dalam mengeksekusi antara bagian komedi dan ceritanya. Ya, dia sang ahli pengocok perut sekaligus mampu menjadikan cerita yang juga menyentuh. Jika memang kamu penikmat film-film dia sebelumnya, seperti Shaolin Soccer dan Kung Fu Hustle, maka Saya yakin kamu juga suka film ini.

Meski tema yang diambil sudah puluhan kali dibuat, tapi cerita yang dipegang oleh Stephen Chow ini menjadi terasa fresh. Lawakan-lawakan yang tak kenal garing, bahkan kelewat konyol. Meski kita tahu Chow memang ahli meracik lawakan, tapi si Chow tahu bahwa ada beberapa unsur yang tidak boleh ia lewatkan dalam filmnya. Ia tak lupa untuk membumbuinya dengan kisah romantis manisnya, humanity, melankolis, dan tentu adegan aksi yang akan mengembalikan kamu ke momen pertarungan ala Kung fu Hustle.

OVERALL, saya baru tahu bahwa Stephen Chow tidak hanya menjadi aktor lawak berbakat, tapi juga ia bisa menduduki kursi sutradara dengan sangat baik. Yap, lawakannya tak pernah garing meski sudah satu dekade ia membuat film. Dibarengi kualitas cerita mumpuni. Menjadikan Journey to the West versi orisinil nya sendiri.

You May Also Like

0 Comments