REVIEW FILM: Deepwater Horizon (2016)

by - Oktober 03, 2016




Kalau kamu masih ingat kejadian Tahun 2010 silam tentang bencana besar diteluk meksiko akibat kebocoran dan ledakan kilang minyak bernama Deepwater Horizon yang menjadikannya berita panas dunia bahkan sejarah buruk bagi Amerika Serikat. Well, pada akhirnya filmnya pun dibuat pada Tahun 2016 ini. Film ini diambil dari latar belakang seorang kepala teknisi di pengilangan minyak itu yang bernama bernama Mike (Mark Wahlberg). Nah, nanti gimana terjadinya dan penyebab ledakan bisa kamu tonton sendiri saja. Karena lebih nikmat jika kamu tahu sendiri apa yang terjadi di film ini.

REVIEW:
Teror tentang bencana besar dengan memaksimalkan adegan survival dramatis dan efek kengerian yang ditimbulkan bencana bukanlah hal mudah. Dan memang sih tidak sedikit juga film-film bertema kayak ini sering gagal dalam eksekusinya. Tapi, lain cerita dengan yang satu ini. Deepwater Horizon berhasil mencapai hal-hal tersebut. Kamu bisa merasakan betapa menakutkannya ketika kamu seorang engineering yang bekerja di tempat-tempat semacam ini tiba-tiba karena salah perhitungan mengakibatkan bencana sebesar ini.

Meski pada paruh awal film kamu belum merasakan ketegangan dan masih banyak menceritakan seluk-beluk dan sebab akibat sebelum terjadinya kekacauan. Tapi, Peter Berg selaku sutradara film ini mampu bercerita banyak dan mampu menjaga tempo cerita sehingga tidak terlihat membosankan. Yah, dia berhasil menjaga penonton untuk tidak tertidur lelap sebelum bencana tersebut muncul.

Dan, boommm!!! ketika kekacauan itu di mulai seolah-olah lonjakan dalam dada kita di pompa dengan keras. Ketika, ketenangan yang kita rasakan di awal film dengan segala tetek-bengek cerita berubah sekian drastisnya. Yah, dengan melihat berhasilnya ia menjaga cerita di paruh awal, di klimaksnya pun ia sanggup membuat pompa jantung di dada. Kita akan melihat segalanya terpental, luapan lumpur yang deras dan tak terkendali, hingga ledakan api yang tidak bisa dikontrol... Seolah-olah bumi marah dengan kesombongan manusia dan kerakusan manusia.

Saya benar-benar terkejut dibuatnya, meski Peter membuat kekacauan yang tidak teratur. Tapi, adegan dramatis yang saya sebut tadi benar-benar berhasil. Bayangan tentang ketakutan juga mampu dihasilkan dari sebuah kecelakaan kerja dan salah perhitungan. Mungkin karena keberhasilan membangun cerita, membuat level bencana tersebut saat berlangsung bisa terus menjaga konsistensi ketegangan.

OVERALL, jika kamu melihat ketegangan dan kecemasan dari sebuah bencana level tinggi di sebuah industri, kamu bisa mendapatkannya dalam film ini. Mampu memanajemen cerita dari kisah aslinya sedemikian rupa, sehingga tetap menjaga klimaks kehancurannya.

You May Also Like

0 Comments