Patriots Day (2017) Movie Review

by - Agustus 12, 2017



Setelah tidak sukses dengan filmnya yang berusaha menjadi blockbuster 2012 lewat "Battleship". Ini tidak membuat sutradara Peter Berg patah arang, mencoba hijrah ke ranah "true event" melalui "Lone Survivor" yang ternyata cukup berhasil meraih atensi penonton, Berg lalu menemukan secercah ilham bahwa mungkin film seperti inilah yang seharusnya ia buat. Dan terbukti salah satu film suksesnya yang bertajuk Oil is a monster, Deepwater Horizon berhasil memukau penonton dengan hingar bingar cerita yang mumpuni serta ledakkan dan efek CGI massive yang bombastis. Yakin akan prospek filmnya bernilai cukup tinggi, Berg lalu optimis mengambil langkah kedua, memanggul salah satu tragedi besar dalam sejarah Amerika Serikat, bom Boston sebagai salah satu kejahatan terorisme terbesar setelah peristiwa 9/11.

Patriots Day adalah insiden yang masih segar dalam ingatan karena terjadi pada 15 April 2013 lalu tentang 2 kali pemboman di tempat sama yang terjadi kala festival marathon diselenggarakan di kota Boston. Tapi tenang saja, meski hanya berselang 4 Tahun lalu bukan berarti film ini akan melempem dalam cerita karena kita sudah tahu seluk-beluk kisah yang kala itu hangat diperbincangkan dunia. Dengan dana sebesar $45,000,000 ini Berg menjadikan Patriots Day bukan saja tentang kilas balik dan honorable story of humanity, melainkan sebuah film besar tentang kota Boston itu sendiri.

Mencoba untuk tidak repetitif pada kisah aslinya, Patriots Day memang tidak murni menceritakan kisah biopik yang diperankan oleh Mark Wahlberg sebagai polisi Boston bernama Tommy Saunders. Tommy ternyata hanyalah tokoh fiktif belaka, meski belakangan diketahui awalnya Wahlberg menolak untuk berpartisipasi dalam film ini, tapi kemudian berubah pikiran setelah membaca naskah yang sudah dibuat oleh Matt Cook, Joshua Zetumer dan Peter Berg itu sendiri. Meski tokoh utama hanyalah fiktif belaka, tapi apa yang diceritakan dalam film ini jujur merangkai cerita dari a sampai z. Justru peran Tommy seolah representasi diantara ratusan warga dan polisi Boston tak bernama yang ikut berperan dalam evakuasi, menjaga, dan menolong atas tragedi besar di kota tersebut.


Tragedi bom Boston memang hanya sepercik cerita kecil yang jika kita telusuri lebih dalam adalah kisah panjang dalam menaklukan terorisme di kota tersebut. Berg seolah menafsirkan film ini dengan cara yang berbeda, tragedi bom Boston memang menakutkan dan mengerikan, tapi sesuai judulnya ini justru menitik beratkan tentang arti kepahlawanan, patriotisme, semangat serta keberanian warga Boston saat dirundung duka dan rasa takut saat ancaman sedang berkecamuk di Boston. Terutama ini bukan saja tentang Tommy sebagai protagonis, melainkan ini berlaku kepada semua penegak hukum hingga warga sipil sebagai para pelaku yang ambil bagian dari keseluruhan agenda dan kejadian heroisme di kota tersebut.

Hal yang membuat saya berdecak kagum adalah bukti Berg meracik dua naskah terpisah antara "Boston Strong", difokuskan sebagai adegan aksi dan ketegangan dalam cerita. "Patriots' Day", difokuskan sebagai drama faktual, menjadi satu-kesatuan cerita yang bersinergi. Deepwater Horizon adalah salah satu dari kepiawaian Berg dalam bercerita, kebanyakan dalam setiap konsep film drama-action yang menghabiskan separuh durasinya hanya untuk bermain narasi dan dialog, selalu keteteran saat penontonnya menunggu bombardir action yang menggelora sudah dihinggapi rasa bosan. Tapi, konsistensinya dalam bercerita menjadi nilai tambah selain Berg sanggup menceritakan setiap detil dan seluk-beluk kejadian aslinya secara substansial sembari menjaga tempo dan intensitas kala membentuk power dan background. Berg pun berhasil menyatukan hasil film gambarnya sendiri dengan setiap rinci bukti rekaman otentik CCTV, foto, dan rekaman amatir masyarakat secara keseluruhan. Hal yang membuat saya heran kenapa ia membuang waktu dan uang hanya untuk membuat film seperti Battleship tempo lalu?


Patriots Day adalah film ketiga Mark Wahlberg bekerjasama dengan Peter Berg yang rata-rata ke semua filmnya adalah adaptasi kisah nyata. Tapi, di film ini Wahlberg mencoba berakting menjadi dirinya sendiri kala beberapa kali ia bertingkah bodoh, berkata kasar dan sarkas kadang sempat memancing tawa, tapi kontribusi dan ketangguhannya disetiap kondisi cukup menjadi delegasi patriotik polisi yang kuat dikota tersebut, hanya saja keterlibatannya di setiap adegan aksi terlalu kebetulan dan sengaja ditonjolkan, membuat saya sedikit bertanya pada delusi Berg terhadap tokoh utamanya, Tommy yang kakinya keseleo akibat kekonyolan yang dilakukannya di awal film. J.K. Simmons, Kevin Bacon, dan John Goodman masing-masing sebagai aparat petugas hukum meski tidak semenonjol peran Wahlberg tapi peran mereka sendiri mewakili setiap aksi dan keberanian di dalam lapangan maupun luar lapangan kota Boston. Hanya satu yang membuat saya agak kaget dan tidak menyangka, peran Melissa Benoist sebagai Katherine Russell, istri dari teroris pelaku peledakan bom, How adorable she is wearing hijab!?

Meski terbilang sebagai film aksi terorisme aktif, tapi Berg mencoba tidak terlalu provokatif ditengah langkah aksi propogandanya. Ia bersikap netral bahwa selain kita disuruh berada dalam posisi masyarakat dan polisi, kita pun masuk ke ruang lingkup para pelaku teroris, idealisme dan motifnya yang membuat kita menafsirkan ulang tanpa harus membela ataupun melaknat para pelaku teroris karena isu agama ataupun kaum tertentu. Lagipula Patriots Day memang bukanlah film yang fokus untuk mengenang para korban pemboman, melainkan aksi semangat dan keberanian yang ditunjukkan oleh seluruh warga Boston baik itu warga sipil, polisi, para korban, pemimpin gubernur dan mereka semua yang tinggal dan hidup di kota Boston adalah sebentuk kekuatan yang hadir melawan ancaman besar dan terorisme.

You May Also Like

0 Comments