It's a Wonderful Life (1946) Movie Review

by - Agustus 17, 2017



Seberapa cintamu pada hidupmu seperti seberapa besar berharganya hadirmu buat orang lain? Tidak ada yang bisa mengukur seberapa besar eksistensi kita sebagai manusia dengan segala pengorbanan dan perjalanan hidup saat semua yang kita lakukan ternyata terasa sia-sia atau mungkin sesuatu yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya justru menjadi sesuatu yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Bayangkan jika saya, anda, atau kita tidak pernah dilahirkan di dunia, dan keberadaan kita tidak pernah ada? It's a Wonderful Life seperti judulnya adalah film yang syarat makna begitu dalam tentang betapa berharganya hidup saat tanpa sadar kita telah melewatkan berbagai hal kecil yang ternyata itu berdampak besar bagi orang lain.

Film arahan sutradara Frank Capra ini memang sejatinya tidak akan pernah hilang dimakan usia, meski tampilan hitam putih, cerita sederhana tentang kehidupan sebuah keluarga dan impian yang sebetulnya terkesan sangat klise. Tapi, apa yang disampaikan film ini sanggup mengubah cara pandangmu akan dirimu sendiri hingga melekat sampai ke relung hati yang terdalam. Film ini memang di dedikasikan untuk film Christmas Day dan di Amerika setiap menjelang hari natal film ini selalu ditayangkan di televisi setiap tahun. Film ini bercerita tentang seorang pria paruh baya yang tinggal di Bedford Falls bernama George Bailey (James Stewart) yang harus mengorbankan setiap impian dalam hidupnya hanya untuk menolong orang lain sampai pada akhirnya ia mencoba bunuh diri dengan menceburkan dirinya dalam sungai di malam natal, hingga membawa malaikat penjaga Clarence Odbody (Henry Travers) ikut campur tangan untuk menolongnya dan memperlihatkan keajaiban yang tak pernah ia lihat sebelumnya.


Film yang secara tak sadar adalah genre drama fantasy, ternyata pernah mendapatkan peraihan buruk di box office karena tingginya biaya produksi dan persaingan yang ketat pada saat film ini diluncurkan, tapi kemudian hari gegap gempita dan pengaruhnya di dunia sangatlah besar hingga membuat film ini akhirnya memperoleh 2x lipat penghasilan dari budget produksinya sebesar $3,180,000. Salah satunya film ini dianggap sebagai film paling kritis yang pernah ada, hingga mendapatkan 5 nominasi Oscar di Best Picture, Best Actor in a Leading Role (James Stewart), Best Director, Best Sound, Recording, dan Best Film Editing. Selain penghargaan bergengsi tersebut lainnya datang dari American Film Institute yang memasukkannya dalam salah satu 100 film terbaik Amerika yang pernah ada di peringkat 11.

Sehebat itukah film ini? Ya, saya tidak memungkiri bahwa film ini sensasional dan sangat inspiratif, meski mungkin film ini cukup membosankan dan ceritanya biasa saja ketika saya menontonnya pertama kali, apalagi film ini cukup menghamparkan beberapa kesan cerita yang melodramatis. Tapi, disisi lain film ini memiliki beberapa sentuhan seperti romantisme antara pertemuan Goerge dan kekasih hatinya Mary Hatch (Donna Reed) yang dibuat cukup menarik, juga bagaimana kita melihat kehidupan masa kecil Goerge hingga dewasa dari sekedar melihat besarnya impian yang dimiliki juga pengorbanan yang tidak sedikit membuat kita bersimpati pada kehidupan sang tokoh utamanya. Well, It's a Wonderful Life adalah sebuah film klasik yang wajib ditonton, bagaimana akhirnya film ini mampu membuatmu untuk selalu bersyukur dan tidak pernah menyesali apapun yang terjadi dalam hidupmu.

You May Also Like

0 Comments