REVIEW FILM: John Wick: Chapter 2 (2017)

by - Februari 15, 2017



Menjadi salah satu film yang saya antisipasi tahun ini, John Wick: Chapter 2 telah membuktikan ekspetasi saya hingga akhirnya sekuel film ini sukses memberikan saya aksi memukau dan menghibur Keanu Reeves sebagai Hitman paling mematikan dan paling ditakuti seantero dunia yang dijuluki seorang malaikat pencabut nyawa. Tanpa basa-basi, berbekal aksi menegangkan dijalan raya, dengan menggunakan sebuah mobil dan sepeda motor ditengah kota malam, meski memang hal semacam ini sudah lumrah dilakukan oleh beberapa film action generik, tapi disinilah titik temu saya menemukan ketegangan dan keseruan film John Wick: Chapter 2, dengan begitu banyaknya adegan baku hantam yang lebih intens dan lebih keras, sutradara Chad Stahelski dan bersama dengan penulis naskah Derek Kolstad telah melakukan sebuah pekerjaan memuaskan dengan membuat sekuel film ini sama hebatnya bahkan lebih hebat dari pekerjaan mereka sebelumnya.

Adegan aksinya lebih variatif dan justru tidak hanya sekedar John Wick menembaki kepala musuhnya secara "frantic", tapi juga saat John Wick terlibat baku hantam dengan pembunuh-pembunuh profesional lain yang sama berbahaya seperti dirinya yang tersebar disetiap sudut kota dan tempat yang bersembunyi dan menyamar diantara masyarakat sipil yang berlalu-lalang dikota, seolah tidak ada yang dapat dipercaya, tidak ada tempat untuk lari, dan tidak ada tempat untuk berlindung. Bergerak seorang diri, bermodalkan gerak-gerik hide and seek dan senjata ditangan, John Wick membunuh dan saling baku hantam secara brutal dan sadis, sama seperti yang terjadi pada Uko Uwais di film-film terkenalnya, hanya saja John Wick lebih elegant, modern dan stylist dengan setelan rapih dan necis dalam menyikat habis musuh-musuhnya.

Tapi, bukanlah sequel yang lebih bagus jika yang disajikan Chad hanya sebuah adegan aksi yang lebih banyak dan lebih baru, justru Chad mengolah cerita John Wick jauh lebih komplikatif dan berbobot. Ini bukan lagi tentang motif balas dendam saat anjingnya dibunuh atau mobilnya dicuri, meski motif John Wick disini tetap sama-sama balas dendam, menilik secara emosional menurut saya agak aneh. Tapi, inilah John Wick saat ia menghadapi situasi terburuk dalam hidupnya, antara konsekuensi dirinya sebagai pembunuh terhebat dan juga beberapa pilihan yang menekan dirinya dalam situasi sulit dan berbahaya, apalagi ia masih terikat kontrak dan juga adanya hutang balas budi dengan seorang katakanlah boss mafia berbahaya bernama Santino D'Antonio (Riccardo Scamarcio). Ada sebuah dilema dan kebimbangan yang dihadapi John Wick, apalagi disinilah John Wick berhadapan dengan situasi yang benar-benar membuatnya terjepit, tercekik, dan memungkinkan orang sehebat dan semematikan hingga dijuluki "boogeyman", bisa membuat dirinya kepayahan dan kesusahan, saat dimana John Wick tidak hanya memburu tapi juga diburu secara massive oleh orang-orang yang juga sama berbahanya.

Jika kamu masih ingat, dunia bawah yang dilalui John Wick sebagai seorang hitman, dengan adanya sebuah lokasi continental dan beberapa peraturan dan hukum yang berlaku dan ditaati oleh para pembunuh, dan juga penguasa dunia assassination, Winston (Ian McShane). Kolstad yang memegang penuh naskah cerita film ini juga memperbaiki setiap pendeskripsian dan penyisipan dunia dan "rules" John Wick secara lebih baik dan lebih luas, beberapa peraturan tersebut meski terasa playful, tapi sebetulnya cukup menarik melihat continental underground dalam kekacauan dan brutalisme John Wick menjadi cukup menarik dan unik.

Well, John Wick: Chapter 2 telah menetepakan dirinya sebagai film action of assasssination terbaik dan juga menjadikan Keanu Reeves sebagai aktor ikonik yang kembali dicintai karena aktingnya selain di Matrix trilogi di tahun ini. Dan juga membuktikan Chad dan Kolstad menjadi sutradara dan penulis naskah yang handal meski film John Wick adalah film perdana bagi mereka berdua. Ini adalah sebuah peningkatan yang cukup signifikan baik koreografi yang semakin sadis dan atraktif, sinematis yang cukup artistik, ditunjang dengan plot cerita yang massive, membuat saya sendiri menunggu part ketiga yang bisa jadi menjadi part terakhir bagi petualangan John Wick yang semakin seru. Apalagi konklusi akhir dan narasi yang sangat-sangat mengagumkan film ini, mendorong keinginan saya untuk menunggu dan menunggu lagi sekuelnya secepatnya. Terkendala dengan berbagai aksi tembak-tembakan John Wick yang sebetulnya generik dan agak lebay, juga tensi yang sedikit "dropping", tapi lupakanlah dan nikmati kegilaan dan kesadisan massive Keanu Reeves disini.

You May Also Like

0 Comments