REVIEW FILM: Bridget Jones's Diary (2001)

by - Desember 18, 2016



Saya sebenarnya sudah lama menonton film ini, tapi berhubung tahun 2016 kisah Bridget Jones yang diperankan oleh Renée Zellweger kembali dilanjutkan. Sepertinya saya memang perlu kembali me-rewatch film pertamanya yang telah berhasil menjadi film rom-com terbaik berjudul Bridget Jones's Diary. Apalagi saya juga sudah lupa isi cerita dan juga sudah lupa kapan terakhir kali menonton film ini. Dan sepertinya lagi, memang diperlukan buat yang belum tahu siapa dan seperti apa kehidupan si Bridget Jones ini sampai membuat sutradara wanita Sharon Maguire tertarik untuk melanjutkan kisah yang diadaptasi dari novel karya Helen Fielding.

Di umurnya yang sudah di atas 30 tahun, mungkin tak pernah terpikirkan bagi seorang wanita karir dari Inggris bernama Bridget Jones (Renée Zellweger), untuk mencari seorang kekasih ataupun pendamping hidup untuk dirinya. Bahkan di sebuah acara tahunan yang di adakan ibunya, Bridget selalu tampak jengkel tiap kali ibunya menjodohkan dengan pria-pria yang dirasanya membosankan dan tak disukainya. Bahkan terhadap seorang pengacara kaya yang ingin dijodohkan oleh ibunya, Mark Darcy (Colin Firth) justru membuat dirinya semakin membenci karena sifat angkuh yang dimiliki Darcy. Juga masa lalu memalukan Bridget yang telanjang bulat di kolam plastik milik Darcy.

Bridget sebenarnya wanita yang cukup menarik, ia cantik dan seksi. Tapi, cara hidupnya yang kurang baik, maka ia sadar dan mulai mencoba merubah kehidupannya yang selama ini kesepian dan menyedihkan. Maka dari itu ia merubah pola hidup barunya dengan membuat sebuah catatan diary dan juga mulai mencari pria yang dianggapnya pantas sebagai calon pasangannya. Bridget akhirnya menemukan pria yang sesuai dengan kriterianya, Daniel Cleaver (Hugh Grant), boss dikantornya sendiri yang ternyata sama-sama punya ketertarikan. Tentu, dengan saling berkirim surel akhirnya mereka menjalin hubungan cinta dan menjadi sepasang kekasih. Tapi, tentunya kisah cinta Bridget Jones tidak semulus apa yang diimpikannya, apalagi setelah Bridget mengetahui hubungan tak baik antara Daniel Cleaver dan Mark Darcy.

Mungkin memang pantas bagi Renée Zellweger yang berperan sebagai Bridget Jones menjadi salah satu peraih nominasi Oscar pada tahun 2002 lalu, bahkan dari segi komersil film ini sangat dicintai oleh penggemarnya. Bridget Jones sendiri merupakan karakter wanita yang sangat menarik dan mempesona. Yaps, justru hal menarik dari dirinya bukanlah hal positif melainkan kepribadian serta tingkah lakunya yang kadang tampak menyedihkan dan juga tak jarang norak, konyol dan memalukan. Ditengah dirinya yang kadang tampak kacau dan lucu, justru dari hal yang tampak absurd darinyalah dapat membuat seseorang jatuh hati. Walau saya sendiri tampak tak mengerti mengapa wanita seperti ini bisa tidak mempunyai kekasih selama itu.

Kehidupan cinta memang kadang ada sebuah dilema tertentu yang kadang bisa sangat membahagiakan dan juga kadang menyakitkan. Inilah yang terjadi pada diri Bridget Jones beserta kehidupan cintanya yang baru. Kita diperkenalkan dengan kisah cintanya dengan Daniel Cleaver. Sosok pria yang sangat berarti bagi Bridget, ia tampan, menarik, keren dan sukses. Dan satu lagi pria yang nyatanya berbanding terbalik dengan Daniel, sosok yang diperankan oleh Colin Firth. Walau ia juga sama-sama punya karir yang bagus, namun dia pria yang canggung, pendiam, tapi sedikit menyebalkan dan angkuh, diam-diam setiap pertemuannya dengan Bridget tampak dari wajah datarnya tersirat sesuatu yang ia sembunyikan dalam hatinya untuk Bridget.

Mungkin memang kisah cinta segitiga antara tiga orang ini tampak sederhana, tapi Sharon Maguire telah berhasil mematangkan setiap peran yang ada dan akhirnya mereka bertiga tampil sangat menarik dan atraktif. Ditambah peran absrud, dan nakal dari Renée Zellweger, dengan aksen Inggrisnya berhasil membuat saya berkali-kali tertawa geli sekaligus kasihan dengan tingkahnya yang kadang tanpa sengaja memalukan dirinya sendiri. Dan juga kisah cinta beserta dilema yang dialaminya semakin membuat kisah Bridget yang awalnya memang galau seiring lagu yang dinyanyikannya di paruh pertama film, "All by Myself", semakin membuat kisahnya semakin memilukan, walau tidak sampai semelow itu.

Well, di akhir kisah film inipun tampak begitu berarti, bagaimana konklusi akhirnya pun cukup manis dan tentu saja masih tetap dengan kekonyolan yang dilakukan Bridget saat itu benar-benar, OMG! Dan saya pun semakin penasaran dengan salah satu meme popular tentang seseorang yang begitu lama menjomblo disebut sebagai 'JONES'. Apakah sebuah kebetulan atau memang disengaja oleh meme creator saya pun tak tahu. Tapi, yang pasti cerita tentang wanita bernama Jones ini yang yang hidupnya terlalu 'jones', tetap menjadi sebuah rom-com yang tetap disukai, baik akting, jalan cerita dan juga komedi yang menaruh banyak pada tingkah silly and embarrashing, Bridget Jones. Segmented.

You May Also Like

0 Comments