REVIEW FILM: Mike and Dave Need Wedding Dates (2016)

by - November 25, 2016



Mike Stangle (Adam Devine) dan Dave Stangle (Zac Efron) adalah dua bersaudara yang bekerja menjalankan bisnis minuman keras. Tapi tentu mereka berdua jauh lebih dikenal sebagai biang pengacau acara keluarga. Setiap kali mereka menghadiri acara keluarga ataupun pesta ulang tahun mereka selalu merusak bahkan menghancurkan acara tersebut akibat kegilaan dan tingkah liar mereka. Suatu hari ayah, ibu dan saudari kandung beserta pasangannya berkunjung ke rumah Mike dan Dave. Tidak lain kunjungan mereka adalah soal rencana pesta pernikahan saudari mereka, Jeanie Stangle (Sugar Lyn Beard). Agar tidak ada lagi kekacauan di hari istimewa itu oleh mereka, keluarganya menyuruh Mike dan Dave untuk datang ke pesta dengan membawa teman kencan sehingga kelakuan gila mereka dapat dikendalikan.

Setuju dengan hal tersebut, mereka pun mulai memasang iklan di internet untuk segera mencari wanita yang akan menjadi teman kencan mereka di pernikahan yang akan diselenggarakan di pulau hawaii. Tentunya mereka memilih wanita dengan karakter wanita baik-baik dan berpendidikan. Well, tanpa susah payah iklan tersebut menjadikan mereka berdua terkenal dan iklan mereka diminati begitu banyak orang terutama wanita. Tentunya iklan tersebut dilirik juga oleh Tatiana (Aubrey Plaza) dan Alice (Anna Kendrick). Dua gadis bad girl. Tertarik dengan traveling gratis ke hawaii mereka pun mencoba mendekati Stangle bersaudara itu dengan berpura-pura menjadi gadis good girl.

Entah sejak kapan bintang yang dikenal dengan nama asli Zachary David Alexander Efron (Zac Efron) karena keseksiannya bahkan termasuk dalam barisan artis tertampan/tercantik kedua di dunia di tahun 2011, menjadi salah satu spesies manusia yang mulai suka berakting absurd dan konyol. Terakhir saya sadar bahwa pria berparas tampan dan suka pamer tubuh atletisnya ini mulai konyol saat ia bermain film berjudul Neighbors, dibawah arahan sutradara yang memang sudah konyol+gila sejak lahir, Seth Rogen. Dan dibawah arahan Jake Szymanski kembali membuktikan sekonyol apa dirinya disini, ditambah kolaborasinya dengan Adam Devine yang juga bertampang blo'on dan bertingkah konyol.

Sebagai sutradara yang masih hijau, film ini adalah debut besar pertamanya, jika sebelumnya Jake Szymanski lebih banyak menyutradarai beberapa TV Series dan TV Movie. Tapi, disini ia mampu membuktikan bahwa ia bisa memberikan sebuah komedi segar yang tak garing dimata penonton. Tentu hanya dengan melihat poster film ini saja sudah menggambarkan betapa nakal, seksi dan konyolnya film ini. Beberapa kali Jake mampu menyuntikkan komedi dengan dialog-dialog kotor dan konyolnya. Ya, tentu saja dialog-dialog tersebut datang dari keempat mulut artis utamanya, Zac, Adam, Aubrey dan Anna.

Tidak cuma dialog kotor saja, tapi seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Disini ada Zac Efron dan partnernya Adam Devine punya eksplorasi tidak terbatas dalam menunjukkan kekonyolan-kekonyolannya. Dua orang inilah yang memberi energi besar buat film ini. Mereka bagaikan saudara dalam kisah nyata, mereka mengeluarkan begitu banyak mimik menggelikan dibalik perkataan konyol yang mereka lontarkan. Salah satunya saat mereka berekspresi menangis tersedu seperti bocah 5 tahun yang tidak dibelikan mainan oleh ibunya dan juga saat Adam Devine menunjukkan ekspresi wanita yang sedang orgasme, U're ridiculous, dude! Anna Kendrick dan Aubrey Plaza pun tak kalah lucunya, meski masih kalah konyol dengan lawan main prianya.

Tapi, sayangnya Jake harus lebih banyak belajar lagi dalam persentasi filmnya yang terasa murahan dan kurang nikmat. Bahkan menggunakan hawaii sebagai tempat syuting, objek wisata ini kurang tereksplorasi, kecuali lokasi syuting Jurassic Park di pulau ini. Juga soal gambaran gila film ini juga ternyata terlalu lembut dan terlalu tenang, ekspetasi tentang kekacauan dan kegilaan hanyalah sebuah angin lewat, jika saja tak ada Zac dan Adam mungkin film ini akan terasa hambar. Dan tentu cerita film ini sudah bisa ditebak seperti apa, berjalan dengan cerita yang biasa saja dan predictable. Kadang tak tahu film ini kurang bisa memfokuskan antara hubungan cinta, persahabatan, dan persaudaraan. Terlihat Jake hanya main gedor dan tembak saja setiap adegan yang ada tanpa memberi kekuatan konflik dan berpikir bahwa yang penting itu lucu dan semua orang tertawa.

Film yang begitu banyak menyinggung judul-judul film lawas dalam dialognya juga tak kunjung memberi kejutan segila yang dipikirkan bahkan sampai akhir. Kecuali, masih dengan tingkah konyol kedua aktor utamanya. Beruntungnya bahwa saya melupakan cerita dan tetap ok dengan guyonan konyol dan lebay para aktor/artisnya. Dan juga Jake tak lupa memanfaatkan bakat dua cast-nya yang memang pernah beradu akting dan menunjukkan suara emasnya di film Pitch Perfect, Anna Kendrick dan Adam Devine. Film ini tetap menyenangkan dan konyol untuk ditonton, mengabaikan bagaimana persentasi dan ceritanya yang teramat biasa saja.

You May Also Like

0 Comments