REVIEW FILM: Paterson (2016)

by - Juli 19, 2017



A beautiful things it's so simply to find them wherever you are. itulah apa yang saya tangkap dalam film yang menyoroti kehidupan serta rutinitas selama 7 hari kehidupan seorang 'bus driver' bernama Paterson (Adam Driver). Ini mungkin akan menjadi tontonan paling membosankan dan sangat tidak penting namun bagi segelintir orang yang punya feel into deep dan sanggup menerka sampai melihat hal-hal hingga detil yang paling kecil di dunia seluas muka bumi maka tidak salahnya film ini menjadi pilihan yang paling tepat bagi pecinta film-film filosofis tentang bagaimana kamu memaknai sebuah kehidupan dari sesuatu yang kebanyakan orang sangatlah tidak penting tapi bagi dirimu itu adalah kepingan hidup yang sangat berarti dan kita perlu menuliskannya dalam sebuah memory kehidupanmu sehari-hari.


Kehidupan Paterson sesungguhnya tidaklah semenarik yang kita pikirkan, pria ini relatable dengan kehidupan orang biasa pada umumnya dalam kegiatannya melakukan aktifitas yang same time same do. Bangun tidur untuk bersiap-siap untuk pergi bekerja sebagai sopir bus di kota yang punya nama yang sama dengannya, menulis puisi ditaman sebagai hobinya, bercengkrama dan mengobrol soal mimpi-mimpi dengan istri tercintanya Laura (Golshifteh Farahani), hingga mengajak jalan-jalan anjing kesayangannya Marvin sambil mampir tiap malam ke sebuah bar langganannya hanya untuk sekedar mengobrol dan minum beer bersama rekan-rekannya disana. Dan tentu saja itu dilakukan setiap hari yang membuat saya berpikir apakah menariknya kehidupan pria ini?


Mungkin kisah hidup Paterson terlalu repetitif jika dibuat sebagai sebuah film drama inspiratif, dan itu dilakukan selama 7 hari berturut-turut dengan memperlihatkan aktifitas yang sama. Tapi, seolah menghipnotis saya akhirnya menemukan bagian terbesarnya yaitu saya menemukan seorang pria yang tidak semenarik, sekaya, bahkan gaya hidupnya yang sederhana tanpa ada sedikit masalah hadir dalam hidupnya, Paterson bisa sangat mengadiksi saya, cara Paterson melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan poetic. Ini adalah cara terindah bagaimana Jim Jarmusch mengkisahkan kehidupan sederhana dan sebetulnya membosankan namun dengan sudut pandang berbeda kita bisa melihat hal-hal dari yang paling kecil dan detil ternyata bisa sangat luar biasa. Dan itu tersampaikan bagaimana cara Paterson mendeskripsikan sebuah kotak korek bermerk 'Ohio Blue Tip' dengan puisi tulisannya menjadi terasa spesial.


Kehidupan Paterson dan Laura pun merupakan tipikal hubungan yang membuat jealous siapapun. Tidak ada satupun cerita cinta sederhana yang seindah dan seromantis hubungan Paterson dan Laura, yaitu cara mereka memahami hingga mendukung minat dan impian satu sama lain, bahkan pesona Laura pun mampu membuat saya kagum melihat seorang wanita yang bisa hidup se-simpel dan seceria Laura, dan juga ia adalah tipe wanita yang artistik, pintar dan suka akan hal-hal baru cukup membuat warna dalam kehidupan Paterson dalam 1 minggu ini menjadi menarik. He's a man of the most lucky in the world with lovely girl beside him. Ini sebuah contoh kecil bahwa kehidupan bahagia cukuplah bahwa kamu disamping seseorang yang mengerti kamu dan mendukung sepenuhnya apa yang jadi passion hidupmu berdampingan dengannya tanpa harus menjadikan hal kecil menjadi suatu masalah yang berarti dalam hubunganmu.


Dalam kehidupan Paterson sendiri sebetulnya yang menjadi fokus utama bukan berasal dari cara hidup Paterson yang notabene itu-itu saja, tapi fokus utama yang ditonjolkan film ini  justru berasal dari sekeliling dan lingkungan hidup Paterson dimanapun ia berada dari sekedar masalah seorang pria yang diputuskan pacarnya di bar, keinginan istrinya yang ingin membuka usaha pancake hingga memohon pada dirinya untuk dibelikan sebuah gitar, pertemuannya dengan gadis kecil dengan passion yang sama dengannya ataupun obrolan menarik dari penumpang bus yang berbeda setiap harinya sempat menarik perhatian Paterson seputar cerita tentang wanita cantik dan seksi maupun kisah latar belakang sejarah di kota tersebut. Dan semuanya diterjemahkan sembari Paterson menulis tiap bait puisi yang tidak sedikit mengandung kata-kata penuh makna dan filosofis membuat kisahnya menjadi terasa sangat manis dan indah. Hingga rentetan kejadian aneh dan unik disekitar Paterson pun cukup menjadi something special dan film ini seolah memiliki unsur surealis yang membuat sosok Paterson bukan lagi pria biasa yang pada akhirnya kita tahu bahwa ia memiliki segudang kehidupan menarik dan unik disekelilingnya yang hadir hanya butuh waktu 1 minggu kehidupannya. Yups, simply to happy itu adalah saat kita menemukan hal kecil dan sederhana namun cukup indah dan berharga dalam hidup.

You May Also Like

0 Comments