REVIEW FILM: Sully (2016)

by - Desember 28, 2016



Beberapa orang mungkin masih ingat atau malah belum tahu tentang peristiwa jatuhnya pesawat terbang US Airways Penerbangan 1549 di sungai Hudson, Amerika Serikat, pada tanggal 15 Januari 2009 lalu. Dan yang menjadi sorotan adalah sang kapten pilot US Airways bernama Chesley "Sully" Sullenberger (Tom Hanks) beserta co-op pilot Jeffery Skiles (Aaron Eckhart), yang berhasil mendaratkan pesawatnya yang baru 3 menit tinggal landas dari bandara LaGuardia, karena mengalami tabrakan dengan sejumlah burung yang melintas hingga mematikan dua mesin pesawatnya, dan secara ajaib tiada satupun korban meninggal dalam kecelakaan tersebut. Hingga aksi kapten Sully dipuji bak pahlawan yang telah berhasil menyelamatkan 155 penumpang beserta para awaknya.

A man called a hero, but he's regarded as a liar. Tapi, dibalik keajaiban yang terjadi pada peristiwa itu, alih-alih dielukan oleh warga Amerika sebagai hero on the Hudson, justru yang terjadi adalah gugatan dan tuntutan serius dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional yang menyimpulkan tindakan sang Kapten mendaratkan pesawatnya di Sungau Hudson sangat membahayakan keselamatan baik penumpang pesawat maupun penduduk kota New York. Terlebih pengakuan Sully terhadap kedua mesin pesawatnya yang mati, mengindikasikan dirinya tak mampu memutar arah kembali mendarat ke bandara LaGuardia ataupun ke bandara Teteboro, sehingga memaksa dirinya untuk mendaratkan ke Sungai Hudson. Sedangkan atas pihak penyelidik sendiri mengatakan bahwa mesin bagian kiri pesawat Sully masih bisa bergerak untuk kembali ke bandara, dan juga beberapa bukti dan data dari simulasi pesawat yang dirahasiakan oleh pihak penuntut sebagai dasar. Dari hal tersebut tentu saja membuat karir sang kapten pilot terancam diberhentikan dan juga dianggap sebagai penipu daripada seorang pahlawan.

Sang aktor veteran sekaligus sutradara kawakan Clint Eastwood memang telah menjadi ciri khasnya beberapa kali mengangkat kisah-kisah biopik namun menyimpan rahasia dilematis, seperti film terakhirnya, American Sniper (2015), kisah seorang sniper paling mematikan yang dimiliki tentara Amerika namun memiliki rahasia kehidupan yang depresif. Dan sekali lagi Clint membawa kisah dibalik selimut rahasia besar bagi sejarah Amerika Serikat tentang pendaratan menakjubkan bin ajaib sang kapten Sully beserta kisah kontroversialnya. Film ini mengingatkan saya pada film biografi yang sama-sama mengangkat kisah heroik dan kontroversial seorang pilot bernama Whip Whitaker (Denzel Washington) seorang pilot alkoholik yang berhasil menyelamatkan beberapa korban jiwa dalam tragedi jatuhnya pesawat yang ia piloti secara dramatis, Flight (2012) film besutan Robert Zemeckis.

Dari kasus Sully terbesit kerumitan masalah yang dihadapi seorang pria paruh baya yang seharusnya mendapatkan sebuah penghargaan atas tindakan heroiknya, malah harus berurusan dengan hukum. Sebuah kisah dibalik keajaiban yang justru menjadi sebuah tanda tanya bagi segelintir orang yang me-Reka ulang kejadian tersebut sebagai sebuah kesalahan. Apa yang terjadi pada Sully adalah sesuatu yang sulit untuk dijawab ataupun dibantah ketika ia dijejali sebuah kasus dengan beberapa bukti dan teori yang menyudutkannya. Meskipun secara logis kejadian yang menimpa Sully adalah hal yang tak terduga dan sangat urgent. Tapi, sepenuhnya apa yang diceritakan dalam film ini tentunya sebuah propoganda. Walau film Sully ini pun sudah menjadi polemik bagi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Film ini akan mengambil sudut pandang kisah Sully paska peristiwa yang tengah terjadi padanya. Jadi, diawal kita tidak akan langsung menemui detik-detik proses peristiwa yang terjadi untuk mengerti apa yang terjadi padanya, tapi justru Clint Eastwood memisahkan potongan-potongan tragedi itu dan menyelipkannya pada beberapa adegan cerita. Tapi, hal ini yang justru menjadikan sebuah stimulasi cerita yang lebih terporsir dan caranya mempersentasikan antara maju-mundurnya cerita yang dibuat Eastwood terlihat lebih captivated. Apalagi Saya mengenal film-film Eastwood terkenal dengan alurnya yang lambat dan melelahkan. Walau adegan jatuhnya pesawat tersebut diulang-ulang, tapi inilah bagian terbaik ketika Eastwood benar-benar memperincikan detik-detik peristiwa tersebut, seolah membuat kita menghayati dan mencermati kebenaran yang terjadi atas tindakan sang kapten Sully dan rekannya Jeffery.

Untuk pemerannya sendiri, Tom Hanks yang sudah menggeluti dunia akting dan juga tak jarang memerankan tokoh-tokoh realistis yang luar biasa. Disinipun Tom cukup berhasil memberikan sebuah karakter yang betul-betul 'Deep', antara kecemasan, ketenangan dan wibawanya sebagai seorang pilot US. Dan juga bagaimana dirinya mengalami traumatis hebat paska kecelakaan tersebut yang membuatnya selalu terbayang-bayang kecelakaan pesawat. Dan juga aktor lainnya, Aaron Eckhart sebagai Jeffery yang juga terlibat dalam kejadian tersebut, bagaimana perannya selaku teman terdekat Sully yang selalu memberi pembelaan kuat atas tindakan yang dilakukan rekannya tersebut.

Walau cerita Sully lebih menitik beratkan pada kasus yang dihadapi Sully tentang benar apa tidaknya ia mendaratkan pesawatnya di Hudson, tapi Eastwood juga tak ketinggalan menceritakan latar belakang keluarganya, terutama istrinya, Lorraine Sullenberger (Laura Linney) yang juga sama-sama mengalami guncangan hebat dengan yang terjadi pada suaminya, apalagi nafkah hidup istri dan anaknya berasal dari pekerjaan sang suami yang saat itu terancam. Juga sedikit kisah masa remaja Sully yang juga sudah sering menerbangkan pesawat milik keluarganya, walau bagian-bagian ini sayangnya tidak diceritakan lebih akurat.

Well, beberapa hal yang Saya tangkap dengan melihat kisah yang terjadi pasca peristiwa miracle on the Hudson atas tindakan sang kapten Sully. Adalah ketika orang-orang lebih bayak mengetahui tindakan heroik dan terpuji sang Pilot berusia diatas 60 Tahun, dari banyaknya sorotan televisi perihal tindakan urgent dan pilihan terbaiknya mendaratkan pesawat di Sungai Hudson. Meski sesungguhnya masyarakat justru tidak tahu rahasia tentang kasus yang menghampiri sang pahlawan. Tapi, ini menjadi sebuah pembelajaran penting tentang bagaimana sebuah tindakan hebat seseorang justru menjadi titik kecurigaan dan keraguan yang terasa dilematis, walau saya sendiri pun menyadari tindakan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional pun antara benar dan salah, meski pada akhirnya pada film ini nantinya menjawab setiap pertanyaan yang terbesit. Dengan melihat apakah Sully sendiri adalah seorang pahlawan, mungkin lebih tepat adalah ketegasan, ketenangan dan keberanian dirinya dalam mengambil keputusan dalam situasi bahaya menjadi ancungan jempol. Dengan pemahaman atas nyawa yang selamat, saya sendiri lebih condong kepada keimanan, bagaimana keajaiban yang terjadi disana tentu atas kebesaran dan ke Maha Kuasaan Tuhan.

You May Also Like

0 Comments