REVIEW FILM: Unforgettable (2016)

by - November 01, 2016



Setiap orang pasti punya kenangan hidup tak terlupakan. Sejauh apapun waktu berlalu jika kenangan itu sangat berarti dan sangat berkesan ia akan tetap terekam dalam otak meskipun sekarang semuanya sudah berubah. Dan semua jenis kenangan itu adalah sesuatu yang sangat menyedihkan. Kenapa? Because, nobody can't go back and change the past.

Jika kamu suka film drama korea yang bisa membuatmu menghabiskan satu kotak tisu maka film Unforgettable (Pure Love) bisa menjadi satu acuan referensi yang cocok buatmu. Menceritakan seorang penyiar radio music yang sedang On Air di sebuah ruangan studio. Kala itu ia sedang membacakan sebuah surat dari pendengar untuk dibacakan di radio. Tapi, tak diduga ternyata surat itu adalah surat dari cinta pertamanya dulu.

Kita akan dikembalikan lagi ke masa 23 Tahun silam pada tahun 1991, dimana menceritakan kehidupan 5 orang sahabat diantaranya si penyiar sendiri, Beom-Sil (Do Kyung-soo) dikenal sebagai cowok lugu dan pendiam, sedangkan Soo-Ok (Kim So-hyun) adalah cewek manis dan periang yang ditaksir oleh Beom-Sil, dan sisanya San-Dol (Jun Suk-Yeon), Gae-duk (Da-wit Lee), dan Gil-Ja (Joo Da-Young). Bersama-sama mereka melewati musim panas bersama dengan suka cita.

Mengangkat kisah persahabatan berbalut kisah cinta anak remaja, Saya mungkin memasukkan film ini kedalam kategori kalau dalam bahasa anime itu slice of life. Karena, setting tempat dan waktu yang mungkin mengingatkan kita pada kampung halaman, desa terpencil di pinggir laut. Ditambah nuansa zaman anak ’90-an yang kental dengan nuansa hangat dan tentram.

Pernah terdengar bahwa promosi untuk film ini saja sudah menghabiskan biaya yang begitu besar. Namun sayangnya film ini kurang mendapat tanggapan  dan antusiasme oleh warga koreanya sendiri. Apa yang menjadi masalahnya? Padahal film ini dibintangi oleh salah satu anggota personil boyband, D.O. (Do Kyung-soo) dari EXO. Mungkin disini Saya akan mengulas dari dalam yang mungkin saja pengaruh tersebut berasal dari isi filmnya sendiri.

Lee Eun-Hee sebenarnya punya potensi yang besar untuk menjadikan filmnya Unforgettable lebih dari sekedar film drama melankolis. Ia juga punya soundtrack asyik berjudul ‘Dust in the Wind’ yang mengiringi perjalanan kisah lima sahabat ini menjadi kian melirih. Tapi, sayangnya Lee punya masalah alur bagian awalnya. Mencoba mengiringi awal film dengan persahabatan yang hangat, lucu dan manis. Apa yang kita harapkan tentang itu semua malah terasa datar dan menjemukan.

Terseok-seok dengan beberapa scene yang terasa bolong dan tidak penting. Fakta bahwa ingin membawa juga kisah malu-malu cinta Beom-Sil dan Soo-Ok pun tidak terasa efektif. Akting mereka tidak jelek, bahkan menurut Saya pun mereka berlima punya karakter mereka masing-masing. Tapi, membuat Beom-Sil yang jarang bicara ditambah Soo-Ok yang tidak peka, menyambung kisah mereka berdua tampaknya terasa sulit. Apalagi ketiga sisanya tak banyak membantu memperkuat sosok cinta mereka lebih hadir.

Parahnya, ketika konflik panas yang ditunggu-tunggu hadir pas hampir sejam durasinya, efeknya menjadi tambah buruk. Elemen cemburu, marah, dan sedih yang coba mendegup emosi tampak ambigu dan maksa banget. Walau Saya baru bisa merasakan konflik hubungan yang begitu emosional. Tampaknya, karena awal yang sudah gagal mendominasi, kenikmatan film ini sudah pergi terlalu jauh. Meski ia sendiri punya klimaks yang menjanjikan seperti lagunya yang mampu memberikan campuran emosi yang meluap-luap. Memang terasa menusuk, apalagi memang bagian akhirlah kamu akan menemukan banyaknya tangisan demi tangisan. Moment inilah yang paling terasa ngena banget. Tapi, tetap saja cerita yang terasa ambigu dan hambar di bagian awal tetap tak banyak membantu film ini untuk menjadi unforgettable.

You May Also Like

0 Comments