REVIEW FILM: Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007)

by - Juni 21, 2013



Seorang pria bernama Sweeney Todd aka Benjamin Barker (Johnny Depp) yang bekerja sebagai tukang cukur datang ke London untuk menuntut balas dendam terhadap hakim yang telah merebut kebahagiaan bersama istri dan anaknya. Rencananya ini dibantu seorang penjual kue pai bernama Mrs. Lovett.

REVIEW (SPOILER ALERT!) :
Memang, tema yang selalu dibawa oleh Tim Burton dengan gaya eksentrik, gelap dan gothic adalah kesukaan dan ciri khasnya. Kali ini Burton menghadirkan yang bisa saya sebut karya masterpiece drama musikal yang dicampur kekelaman dan kegelapan yang amat amat terasa menarik sepanjang Saya menonton film ini. Saya pun takjub dan begitu menyanjung akting Johnny Depp di film ini. Saya tidak menyangka kemampuan aktingnya ternyata tidak terbatas menjadi aktor dengan gaya selengek'an atau juga lucu, tetapi disini Saya bisa kasih jempol karena aktingnya yang begitu serius dengan tampang seram dan menakutkan di film ini.

Kekejaman si Sweeney pun benar-benar terasa dengan darah-darah berceceran ketika ia membunuh siapapun yang dapat menghalangi jalannya untuk balas dendam. Juga Saya pun bisa merasakan kengerian dari ekspresi wajahnya tersebut ketika melakukannya. Bagi Saya pun begitu bagi para aktor lain yang telah bernyanyi dengan baik dan suara mereka pun merdu sekali, terutama si Anthony (Jamie Campbell Bower) yang menyanyikan "I Feel You, Johanna" kepada si Johanna (Jayne Wisener) yang buat Saya tersentuh dan jadi sangat memorable bagi Saya pribadi.

Jalan cerita yang diusung disini sih memang rada sering di buat dalam film-film pada umumnya, yaitu sebuah film bertema balas dendam. Tetapi, sesuatu yang istimewa dan berbeda disini adalah jalan cerita yang buat saya lumayan bagus untuk diikuti. Tetapi ada masalah yang mulai membuat Saya prihatin dalam film ini yaitu saat film berjalan di tengah-tengah, saat si Sweeney gagal melakukan balas dendam dan alhasil jalan cerita yang sudah kuat di bagian awal jadi agak melenceng dengan adegan kanibalisme yang agaknya menjadi plot hole dan juga agak terasa lambat temponya. Tapi, untung kemudian tensi menjadi naik kembali ketika film mencapai puncaknya, yaitu twist ending yang buat saya menarik dan menjadi ending yang bagus buat film ini dan menjadikannya makna bahwa balas dendam dan amarah adalah sesuatu yang buruk dan menyakitkan.

Overall, meski tema yang di usung adalah drama musikal, tetapi film ini masih mempunyai sense horor tersendiri ketika Anda menikmati film ini.

You May Also Like

0 Comments