REVIEW FILM: Your Name (2016)

by - Desember 21, 2016



Satu kata yang pantas untuk mendefinisikan arti true love mungkin adalah 'FATE' (Takdir). Takdirlah yang mempertemukan dua insan, antara laki-laki dan perempuan yang awalnya tak pernah kenal menjadi kenal, yang jauh menjadi dekat, dan yang benci menjadi cinta. Hingga akhirnya dari sebuah perkenalan tanpa alasan menyatukan keduanya, dalam tali ikatan yang bahkan hanya Tuhan yang mampu memisahkan mereka. Your Name. aka Kimi no Na Wa. menjadi salah satu anime sukses yang berhasil menggambarkan bagaimana takdir mempertemukan dua hati menjadi satu melalui sebuah miracle of love. Bahkan salah satu karya Shinkai Makoto (5 Centimeters per Second, Garden of Words) ini menjadi salah satu tearjerker movie yang akan mengguncang emosimu sedalam mungkin.

Berkisah tentang seorang gadis remaja SMA bernama Mitsuha Miyamizu (Mone Kamishiraishi) yang tinggal bersama adiknya Yotsuha (Kanon Tani) dan neneknya Hitoha (Etsuko Ichihara). Mitsuha adalah anak dari seorang pria politikus yang sedang mencalonkan dirinya menjadi seorang walikota di kotanya Itomori. Tentu desas-desus masyarakat bahwa ayahnya adalah pejabat korup dan kotor, membuat Mitsuha tak betah dengan omongan orang lain dan hendak berkeinginan meninggalkan kotanya dan pergi ke Tokyo, bahkan ia berharap jika ia bisa terlahir kembali ia ingin menjadi seorang laki-laki. Seiring hal tersebut, Mitsuha lalu mengalami kejadian dan mimpi-mimpi aneh dalam tidurnya, yang seolah membuat dirinya menjadi orang lain.

Tatkala hal tersebut juga dialami oleh seorang pria bernama Taki Tachibana (Ryunosuke Kamiki), remaja SMA tempramental, menemukan dirinya menjadi tampak berperilaku aneh setelah ia mengalami mimpi-mimpi aneh di depan kedua teman sekolahnya. Bahkan Taki yang juga bekerja sampingan sebagai waitress di salah satu restoran di Tokyo, kerap dianggap lebih feminim dari yang biasanya ia tunjukkan, oleh salah satu rekan kerjanya Miki Okudera (Masami Nagasawa). Hingga akhirnya dua remaja yang mengalami situasi dan kondisi yang sama, mulai menyadari bahwa mimpi-mimpi yang mereka alami ternyata sungguhan dan mengetahui bahwa disaat mereka tertidur dan bermimpi tubuh mereka saling bertukar tempat.

Ternyata butuh waktu lama buat saya untuk benar-benar memahami apa yang sesunggunya ingin disampaikan oleh Makoto Shinkai dalam film ini. Sesuatu yang terasa kompleks ketika Shinkai memadukan semua unsur yang kemudian mencampur adukkannya menjadi satu. Bahkan ketika film ini berakhir, pertanyaan penting yang terus menghinggapi saya adalah tema yang ia ambil bagaikan sebuah cerita sci-fi dengan fenomena alam komet yang terjadi di atas langit negara Jepang, kemudian berbaur dengan sebuah magical-fantasy dalam sebuah cultural and mythology story. Lalu, main theme kisah drama dan romantisme yang kental dan penuh emosional, membuat Saya benar-benar harus menyambung semua benang merah tersebut menjadi satu, hingga akhirnya saya menemukan jawaban dari sebuah complicated theme story.

Bagaikan ada sebuah tembok besar, sejak awal Shinkai menceritakan dua cerita terpisah antara kehidupan Mitsuha dan Taki. Dengan menyelipkan adegan pertukaran tubuh yang terasa amusing, apalagi adanya adegan (touching the breasts) ataupun perilaku-perilaku aneh mereka. Kita diperkenalkan dengan dua tokoh dengan beberapa adegan yang kocak. Lalu dengan fenomena aneh ini ia mulai menyambungkan tali hubungan mereka berdua, dengan memanfaatkan text note handphone dan tulisan-tulisan di kertas dan tubuh, mereka saling menumpuk rasa penasaran dan penuh tanya, "where and who are you?". Hingga tumpukan-tumpukan rasa penasaran mereka, timbul sebuah perasaan yang lebih besar, hingga sebuah perjalanan menemukan dan keinginan untuk saling bertatap muka, mencapai titik untuk memunculkan rasa cinta.

Tidaklah disebut Makoto Shinkai jika Your Name tidak melibatkan penonton pada titik puncak emosional. Melihat dua film besutannya, '5 Centimeter per Second' dan 'Garden of Words', keduanya benar-benar menguras perasaan dan emosi, tatkala cinta menjadi sebuah dilema kehidupan. Dengan fenomena  body exchange yang terjadi, bahkan sebuah komet Tiamat yang diibaratkan simbolisasi keindahan dan pesona relationsip antara Mitsuha dan Taki. Dipertengahan cerita Shinkai telah memberikan sebuah twist, yang tentunya disanalah rajutan benang penghubung dari ke semua bagian cerita disimpulkan, membawa penonton pada tabir kebenaran dan juga eksploitasi emosi. Mungkin memang Your Name tidak akan memberikan kamu renyuhan emosi dari sebuah konflik yang bersinergi dari hubungan cinta mereka. Tapi, lebih pada sebuah tragedi yang juga sama-sama memberikan impact besar bagi penontonnya. Hingga nantinya berakhir dalam sebuah perjalanan dan pencarian cinta yang mengaduk emosi dan takdir kisah yang menjadi penentu.

Ditambah dengan soundtrack yang dibawakan oleh band jepang, RADWIMPS. Lagu-lagunya yang berjudul "Zen Zen Zense", "Sparkle", "Yume Toro" dan "Nandemo Ii ya" , dalam beberapa minggu sudah berhasil mencuri hampir semua tangga billboard di Jepang. Dengan cerita yang tersusun dalam setiap babak oleh theme song sebagai separation story. Walau sedikit annoying, tapi juga tak jarang berhasil menjadi penggerak emosi dan power. Dan juga elemen penting yang dibawakan oleh sutradara yang bahkan selalu diidentikan sebagai new-Hayao Miyazaki ini, adalah visualisasi yang menggambarkan setiap hamparan dunia yang terasa realistis, cantik dan menakjubkan. Setiap gambar yang dibuat sedemikian detil, mampu Shinkai hasilkan, membuat penonton tidak hanya terperangah, tapi juga setiap scene mampu mempertajam balutan cerita, memberi setiap energi dan emosi yang semakin mengikat erat.

Memang jika kita cermati, ada segmen cerita yang mungkin tampaknya tak serealistis cerita sebelumnya. Dan itulah yang membawa pertanyaan mengganjal yang sudah saya tuliskan di kalimat sebelumnya, ketika membutuhkan waktu menggabungkan dan menggali ke semua elemen yang dibawa Shinkai, antara fenomena dan mitos budaya, karena khusus negara Jepang yang memang salah satu negara yang percaya akan hal-hal bersifat gaib dan mitos, apalagi kisah film ini terinspirasi dalam salah satu kisah dongeng rakyat Jepang dimasa lalu. Tapi, dari kompleksitas tersebut terjalin cerita yang structural dan strong, membuat cerita yang bergerak tampak terlihat kompleks tapi dengan mudah untuk diikuti.

Your Name karya Makoto Shinkai adalah sebuah kisah cinta dua insan dengan campuran temanya yang berbaur secara kompleks dan emosional. Menjadi salah satu film dengan antusiasme paling besar tahun ini tidak hanya bagi penduduk Jepang dengan pendapatan fantastis sekitar US$98 million, tapi juga hampir seluruh dunia. Tidak hanya menjadi salah satu anime tearjerker terbaik tahun ini, tapi juga membawa nama besar Makoto Shinkai, dikala kesedihan bagi para penggemar Hayao Miyazaki, studio Ghibli yang telah menetapkan dirinya pensiun di dunia animasi dan perfilman. Walau dari segi artistik, saya memandang keduanya punya selera berbeda dan tidak bisa disamakan dalam membuahkan karya, baik story base, art, maupun audience target. Mungkin lebih kepada harapan besar yang ada dipundak Makoto Shinkai. Sebuah kisah cinta yang tidak hanya benar-benar memuaskan sebagai teenage love story, tapi juga elemen fantasi dengan fenomena besar yang terjadi, dengan penceritaan yang jauh lebih dewasa.

You May Also Like

0 Comments