REVIEW FILM: Green Room (2016)

by - Oktober 12, 2016



Sebuah band punk rock yang terdiri dari Pat (Anton Yelchin), Sam (Alia Shawkat), Reece (Joe Cole), dan Tiger (Callum Turner). Melakukan sebuah tur promo band ke sebuah wilayah terpencil di Pacific Northwest. Setelah penampilan mereka usai, salah satu dari mereka tanpa menjadi saksi mata sebuah pembunuhan seorang wanita dalam sebuah ruangan oleh para anggota geng. Akibat situasi tersebut, memaksa mereka terjebak dan ikut terseret dalam kekacuan dengan para anggota geng yang kejam.

REVIEW:
Jika kamu pernah mendengar bahkan tahu mengenai kelompok yang dikenal sebagai orang kulit putih (Skinhead) yang terlahir dari kebudayaan orang Inggris. Mereka dikenal dengan kepala botak mereka dan juga sebagai kaum rasis dan Neo-Nazi. Selain daripada itu mereka juga dikenal sebagai orang yang brutal dan penyuka musik terutama musik aliran punk rock. Nah, disinilah Jeremy Saulnier  (Blue Ruin) memperkenalkan sosok dari kelompok yang terkenal sadis ini.

Sekali lagi Jeremy Saulnier berhasil setelah sebelumnya menyutradarai film bertema revenge-nya, Blue Ruin (2013). Bagaimana sisi brutalisme yang berhasil kembali ia tampilkan dalam sosok kaum skinhead ini. Ngomong-ngomong kaum skinhead juga pernah difilmkan dalam salah satu filmnya Edward Norton (American History X).

Salah satu yang menarik dari filmnya ini adalah bagaimana ia menggambarkan sebuah visual disturbing, seolah-olah apa yang terlihat itu sangat realistis dan menyakitkan. Bagian terpenting juga bagaimana ketika moment-moment yang ia buat seolah itulah yang mungkin terjadi di kenyataan. Contoh kecilnya, jika sebuah peluru yang ditembakkan serampangan dalam sebuah film takkan terkena target, tapi di film Jeremy Saulnier tidak begitu.

Green Room tidak seluas Blue Ruin. Latar yang dibuat lebih sempit dari ini. Dengan metode terjebak dalam sebuah ruangan dan diluarnya telah menunggu para geng skinhead yang siap memangsa mereka semua. Jeremy telah berhasil membuat sebuah nuansa tidak nyaman dan menegangkan. Dan bagaimana plot permainan yang pintar membuat Green Room tidak menjadi sekedar thriller kacangan yang bermodal kejar-kejaran, sumput-menyumput, dan darah.

Disamping itu yang membuat Saya tertarik adalah adanya Patrick Stewart aka Professor Xavier (X-Men). Disini perannya sebagai pimpinan geng skinhead tersebut. Mengingatkan Saya dengan Walter White (Breaking Bad), dengan wajah tua, kacamata, brewok, dan kepala plontosnya. Membuat seolah atmosfer film ini seluruhnya datang dari dia.

OVERALL, Green Room mengenalkan kamu kepada sosok kaum skinhead. Cerita yang cerdas dengan setting sempit dengan pola yang tidak sekedar membangun atmosfer ketegangan.

You May Also Like

0 Comments