REVIEW FILM: 21 and Over (2013)

by - Juni 29, 2013



Suatu malam sebelum ujian sekolah, seorang remaja berencana mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke 21 dengan dua sahabatnya. Namun, di malam itu terjadi hal-hal yang tidak terduga dan tidak mungkin dia lupakan selama hidupnya.

Saya tidak menyarankan 21 And Over menjadi tontonan yang layak untuk Anda tonton. Ini bukan karena filmnya yang kurang lucu ataupun membosankan tetapi kelucuan yang terlalu berlebihan dan terkesan vulgar menjadi titik terburuk film ini. John Lucas dan Scott Moore semakin memperjelas bahwa (The Hangover) adalah karya terbaik mereka dan jelas menjadi ide terbaru bagi tontonan komedi pintar dan menggairahkan saat ini, sayangnya hal itu tak terbawa juga kepada film-film lucu mereka setelah The Hangover. Lihat saja pada (The Hangover Part 2), meski masih terasa sentuhan kelucuan dan sinematografi, tetapi tidak memiliki ide baru dalam naskah ceritanya dan terkesan hanya mencontek ide pertamanya.

Sekarang kita bawa hal ini di 21 And Over. John-Moore sebetulnya terinspirasi kembali untuk menjadikan The Hangover dalam bentuk berbeda dalam tokoh, cerita dan temanya. Tetapi untuk terakhir kalinya film ini tetap tidak memiliki unsur yang baru dan terkesan masih meniru The Hangover. Dalam kelucuannya pun terasa berlebihan tatkala kelucuan itu justru terkesan menjijikkan, vulgar dan acapkali membuat Saya merasa muntah dan ogah melihatnya. Apalagi dengan terlalu banyaknya adegan nudity yang terlalu terekspos sepanjang film dan tanpa malu-malunya setiap pemeran (terutama pria) melakukan hal tersebut.

Lalu tingkah si Miller yang dianggap terlalu bandel dan beberapa hal akan tingkahnya pun akan membuat kita merasa kesal dan akan mencap bahwa ia bukan tokoh utama panutan yang membuat geram dan jengkel. Dan hal-hal janggal yang terasa agak aneh pun terjadi pada tokoh Nicole yang terlalu aneh dan janggal disetiap kemunculan dan pertemuannya dengan tiga remaja tersebut. Bukan hanya itu hal yang terlihat absurd dan aneh, terlalu banyak hal yang acapkali adegan film ini tidak bisa diterima penalaran.

You May Also Like

0 Comments